Jumat, 13 Mei 2011

RENUNGAN UNTUK MENINGGALKAN ZONA NYAMAN SAAT ITULAH IMAN KITA DIUJI

Meninggalkan kemapanan atau kenyamanan hidup memang 
bukan perkara mudah. 
Ketika Abram dipanggil Tuhan untuk meninggalkan negerinya, 
ia pun pasti bergumul berat. 
Pada usia 75 tahun, Abram tentu sudah sangat mapan. 
Sudah menyatu dengan lingkungan Ur-Kasdim. 
Lantas, mengapa Tuhan menyuruhnya pergi
jauh? 
Setelah Abram beriman, Tuhan memintanya pergi 
membangun sebuah generasi baru yang takut akan Tuhan. 
Ada janji yang indah: dari Abram akan lahir
bangsa yang besar.  Namun janji itu baru terwujud jika ia berani
meninggalkan kemapanan/kenyamanan. 
 
Akhirnya Abram berangkat juga. Apa dasarnya?
Iman! Imanlah yang memberanikan orang menerobos 
kemapanan/kenyamanan.

Ada saat dalam hidup di mana kita perlu meninggalkan 
zona nyaman.

Misalnya, saat pindah kerja, membuka bisnis baru, 
memasuki pernikahan, atau saat kita kehilangan 
apa/seseorang yang kita andalkan. 
Jika saat itu tiba, jangan takut melangkah. 
Jangan menunggu sampai semua sudah tampak pasti,
baru bertindak. 
 
"Beriman berarti memberanikan diri melangkah dengan terus
melihat ke mana Tuhan akan memimpin" -JTI

 

           KITA BERANI MAJU KARENA MEYAKINI PIMPINAN TUHAN

                  BUKAN KARENA KEPASTIAN MASA DEPAN

 
Terkadang kita
Butuh LUKA untuk jadi TEGAR,
Butuh DERITA untuk mengerti MAKNA HIDUP.
Butuh HINAAN untuk jadi KUAT.
Butuh hati yang HANCUR untuk mengerti caranya BANGKIT
dan yang paling penting adalah kita butuh YESUS, SANG JURU SELAMAT
untuk menjadikan semuanya INDAH pada waktunya.
(Selalu ada semngat dan sukacita di dalam TUHAN.)
 
Berlian merupakan batuan yang telah mengalami tekanan yang besar dan kuat, digesek dan dipotong berulang kali, sehingga bernilai tinggi dan mahal. Bila Anda saat ini sebagai siswa sedang mengalami tekanan berat dalam hidup karena harus belajar keras menghadapi ujian sekolah dan bersiap menghadapi Ujian, sedang mengalami “gesekan” dan hati “teriris”, maka sesungguhnya Anda sedang ditempa menjadi Berlian. Jalani dengan bersyukur, suatu hari Anda akan menjadi “Berlian” yang bernilai Tinggi.
TUHAN-lah yang membuatmu mampu tersenyum walau sedang menangis,
mampu untuk bertahan saat kau merasa hendak menyerah,
mampu untuk berdoa saat kau kehabisan kata-kata,
mampu untuk mengasihi walau hatimu hancur berkali-kali,
mampu untuk mengerti walau tak satupun yang kelihatan memberi arti..
Segalanya mungkin, karena TUHAN membuatmu mampu untuk berbuat itu.
 
Tuhan lah yang memberi harapan hingga mujizat menjadi nyata
Guru yang baik adalah guru yang selalu memampukan para siswa 
sehingga kelemahan para siswa bermetamorfosa 
 menjadi suatu kekuatan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar